JENEWA, Warta Nasional - Indonesia kembali menegaskan kesiapannya menjadi tuan rumah untuk Konferensi Diplomatik Mengenai Perjanjian Hukum Desain (Design Law Treaty) yang akan digelar oleh World Intellectual Property Organization/Organisasi Hak Atas Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO). Penegasan tersebut disampaikan Yasonna Laoly selaku Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) dalam pidatonya di Sidang Umum WIPO ke-61, di Jenewa, Swiss.
"Dalam kesempatan ini, saya ingin menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk menjadi tuan rumah Konferensi Diplomatik Mengenai Perjanjian Hukum Desain," kata Yasonna Laoly seperti dikutip dari siaran pers, Senin (21/9).
Yasonna juga menyebut kesiapan tersebut sebagai bentuk dukungan Indonesia atas sistem kekayaan intelektual global. Selama menjadi anggota WIPO sejak 1979, Indonesia memang aktif meratifikasi berbagai perjanjian yang dikelola WIPO dan menjadi anggota ke-100 Madrid Protocol.
"Terakhir, Indonesia juga telah meratifikasi Traktat Marrakesh untuk Fasilitasi Akses atas Ciptaan yang Dipublikasi bagi Penyandang Disabilitas Netra, Gangguan Penglihatan, atau Disabilitas dalam Membaca Karya Cetak serta Traktat Beijing mengenai Pertunjukan Audiovisual pada Januari tahun ini. Ratifikasi tersebut adalah dukungan Indonesia atas sistem kekayaan intelektual global," kata Yasonna.
"Indonesia berharap perbedaan-perbedaan yang masih ada terkait Perjanjian Hukum Desain bisa diatasi sehingga keputusan pelaksanaan konferensi diplomatik bisa dibicarakan," ucapnya.
Dalam hal pelayanan pendaftaran kekayaan intelektual, Yasonna menyampaikan komitmen Indonesia tak terhenti oleh pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia. Hal ini tak lepas dari inovasi yang dilakukan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual DJKI) Kemenkumham lewat sistem pendaftaran virtual.
"Baru-baru ini Indonesia meluncurkan loket virtual LockVid 2020 sebagai bagian dari komitmen pelayanan publik yang prima. Pendaftaran hak paten, merek, dan desain industrial dilakukan melalui aplikasi daring yang disebut IPROLINE," imbuhnya.
Tak lupa, pada kesempatan ini, Yasonna juga menyampaikan apresiasi Indonesia terhadap Dr Francis Gurry yang telah mengakhiri masa jabatannya sebagai Direktur Jenderal WIPO. Posisinya digantikan oleh Dr Darren Tang asal Singapura.
"Selamat kepada Direktur Jenderal Dr Francis Gurry atas kepemimpinannya, dan selamat kepada Dr Darren Tang sebagai Direktur Jenderal yang baru. Anda bisa mengandalkan dukungan tanpa henti dari Indonesia atas misi WIPO terkait kekayaan intelektual," pungkasnya. (WN-003)
Editor: Dian Nafiatul