WARTA NASIONAL - Orang terkaya di dunia, Elon Musk mengancam akan menarik tawarannya untuk membeli Twitter apabila perusahaan jejaring sosial itu memberikan data akun palsu, Senin (6/6).
Elon Musk menuduh Twitter sudah melakukan pelanggaran material dari perjanjian merger dan ia memiliki hak untuk tidak melanjutkan kesepakatan, menurut dokumen yang diajukan pihak Elon Musk ke regulator sekuritas, seperti dikutip APP.
Dokumen pengajuan itu menandai eskalasi pernyataan Elon Musk yang sebelumnya telah menyoroti perihal akun palsu yang dapat menimbulkan pembatalan kesepakatan sebesar 44 miliar dolar AS untuk mengambil alih Twitter.
Ancaman itu juga menandai pernyataan Elon Musk yang disampaikan secara tertulis untuk pertama kali dan bukan mengunggahnya melalui platform media sosial Twitter.
Sebelumnya pada April, Elon Musk menyetujui kesepakatan untuk membeli Twitter. Tapi pada pertengahan Mei, ia mulai menyinggung mengenai kekhawatirannya terhadap akun palsu yang beredar di Twitter.
Elon Musk juga telah memposting melalui akun Twitter-nya bahwa dirinya dapat membatalkan kesepakatan jika kekhawatirannya tidak ditangani.
Baca Juga: Presiden Jokowi Lantik Jajaran BPIP Masa Jabatan 2022-2027. Megawati Tetap Menjadi Ketua
Menurut Elon Musk, jumlah bot sebenarnya mungkin empat kali lebih banyak dari perkiraan yang diberikan Twitter. Bot dapat digunakan di media sosial untuk menyebarkan berita palsu atau menciptakan kesan terdistorsi tentang seberapa luas informasi dikonsumsi dan dibagikan.
Artikel Terkait
Ganjar Pranowo: Urusan Capres 2024 dari PDIP Hak Prerogatif Megawati
OTT Mantan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, KPK Dalami Bukti yang Diamankan
Anies Sebut 150 Negara Tayangkan Balapan Mobil Listrik Formula E Jakarta
Presiden Jokowi Lantik Jajaran BPIP Masa Jabatan 2022-2027. Megawati Tetap Menjadi Ketua
Alasan Crazy rich Grobogan Sponsori Formula E Jakarta: Pingin Jadi Orang Baik, Sisanya Allah yang Menentukan