Diksi 'Gerombolan' Berpotensi Timbulkan Kerenggangan Sosial

- Rabu, 14 September 2022 | 06:32 WIB
Emrus
Emrus

Oleh : Emrus Sihombing*

WARTA NASIONAL - Dua berita di bawah ini bukti tesis bahwa komunikasi sangat substansial dalam relasi antar manusia di seluruh komunitas manusia, baik antar individu dan atau antar institusi,
(kelompok sosial).

Jadi, harus dingat bahwa komunikasi bukan persoalan remeh-temeh.

Dengan komunikasi yang bernas bisa menimbulkan kohesi sosial semakin erat.

Baca Juga: Progres PLTA Kayan, Pembangunan Jalan Capai 30 Persen

Sebaliknya, dengan komunikasi yang buruk, misalnya pilihan diksi yang tidak tepat konteks dan timing, misalnya pemakaian diksi "gerombolan" bisa timbulkan kerenggangan sosial.

Sebagai persoalan komunikasi, maka penyelesaiannya dengan pertukaran simbol verbal dan non verbal di antara partisipan komunikasi.

Untuk menyelesaikanpersoalan terkait penggunaan diksi "gerombolan," yang mengemuka di ruang publik belakangan ini, sebagai komunikolog Indonesia, saya menyarankan agar segera dilakukan perjumpaan komunikasi antar Panglima dan Ketua DPR.***

*) Emrus Sihombing, Komunikolog Indonesia

 

Editor: Intan Hidayat

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Komunikasi Yes, Koalisi No

Selasa, 13 Juni 2023 | 13:48 WIB

Tantangan Presiden Terpilih 2024

Senin, 27 Maret 2023 | 21:46 WIB

Prabowo, Capres atau King Maker?

Kamis, 9 Maret 2023 | 09:47 WIB

Siapa Dibalik Partai Prima?

Sabtu, 4 Maret 2023 | 07:39 WIB

Membaca Strategi Koalisi Perubahan

Minggu, 5 Februari 2023 | 18:57 WIB

Pileg Tertutup, Akankah Pilpres Juga Tertutup?

Kamis, 5 Januari 2023 | 10:03 WIB

Tawaran Model Dua Paslon Pilpres 2024

Jumat, 2 Desember 2022 | 09:23 WIB

NasDem Harus Bertangungjawab Terus Mengusung Anies

Rabu, 23 November 2022 | 15:37 WIB

KTT G20 Pertama Kalinya Digelar di Indonesia

Rabu, 16 November 2022 | 14:38 WIB

Sudah Waktunya Akhiri Mafia Tambang

Sabtu, 12 November 2022 | 07:32 WIB
X